• KALIMAT RENUNGAN

    ikon4

    "Di akhir zaman nanti banyak wabah penyakit yang melanda manusia di dunia,hanya umatku yang terhindar karena mereka memelihara wudhu nya"

    ( HR Thabrani)

    Jauh hari sebelum WHO mengkampanyekan ihwal cuci tangan umat islam sudah diajari Nabi sejak 14 abad yang lampau.

    " Jika salah seorang dari kalian terbangun dari tidurnya,janganlah dia memasukan tangannya ke bejana air sebelum membasuhnya tiga kali,karena dia tidak tahu dimana tangannya bermalam" (HR Muslim)

  • Kategori

  • Arsip

    • 404.069 Hits
  • Alat Penerjemah


    google translate
  • BLOGROLL

  • Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.

12 SISWA DAN 10 PROPINSI PERAIH NILAI UN SMP/MTS TERTINGGI TAHUN 2013

12 siswa peserta Ujian Nasional (UN) SMP/MTS tahun 2013 yang meraih nilai UN murni terbaik nasional

No

Nama

Asal Sekolah

 Rata-rata

UN Murni

1 Stella Angelina SMP Kasih Karunia Jakarta

9,90

2 Petra Juliana Abigail SMP Tarakanita 4 Jakarta

9,90

3  Anak Agung Ayu Vira Sonia SMPN 1 Denpasar

9,90

4 Jessica Jane SMP Kristen 1 BPK Penabur, Jakarta Pusat

9,89

5 Shofia Qurrotu A’Yunin MTSN 1 Malang

9,85

6  Cahaya Carla Bangsawan SMPN 2 Bandar Lampung

9,85

7 Kirana Widiani Lestari SMPN 85 DKI, Jakarta

9,84

8 Setiati Nur Chasanah SMPN 1 Magelang

9,84

9 Maratus Solichan SMPN 1 Salaman, Magelang

9,84

10 Farrell Gerard Adeovinson Rey SMP Masehi Temanggung,

9,84

11 Juligo Al Faraby Saragih SMP Swasta Al-Muslimin Pandan, Tapanuli Tengah

9,84

12 Biani Masita Himawan SMPN 1 Denpasar

9,84

Sumber : JPNN.com

DAFTAR 10 BESAR PROPINSI HASIL UN SMP/MTS TERTINGGI

NO

PROPINSI

RATA-RATA UN MURNI

1 DKI JAKARTA

7,50

2 SUMATRA UTARA

7,10

3 SUMATRA SELATAN

6,75

4 PAPUA BARAT

6,67

5 JAWA TIMUR

6,61

6 KALIMANTAN TENGAH

6,55

7 BALI

6,45

8 NUSA TENGGARA BARAT

6,44

9 KALIMANTAN SELATAN

6,42

10 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

6,39

Quo Vadis Ujian Nasional

Oleh Hafid Abbas

Dalam beberapa tahun terakhir, penyelenggaraan ujian nasional selalu diwarnai persoalan, mulai dari kebocoran soal dan kunci jawaban, contek massal, hingga penundaan pelaksanaannya di sepertiga wilayah Tanah Air.

Atas realitas ini, Wakil Presiden Boediono meminta pelaksanaan UN dievaluasi kembali untuk melihat baik buruknya bagi pendidikan di Indonesia. Bahkan, Wapres lebih lanjut menekankan, Indonesia perlu mencari ide-ide baru, cara-cara baru, contoh-contoh baru, dan belajar dari negara-negara lain yang sudah lebih maju (RRI, 20/4/2013).

Beberapa catatan

Sebagai refleksi atas harapan Wapres, betikut ini beberapa catatan penyelenggaraan UN. Pertama, jika UN dimaksudkan untuk menilai hasil belajar siswa terhadap apa yang telah dipelajari dan hasilnya akan dijadikan dasar untuk penentuan kelulusan, kelihatannya UN sudah tak relevan lagi dilaksanakan. Alasannya, sejak Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II pada era Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, tingkat kelulusan UN di jenjang SD, SLTP, dan SLTA, baik umum maupun kejuruan, selalu mencapai atau di kisaran 100 persen. Jika sudah jadi tradisi kelulusan seperti itu, tak tepat lagi digunakan dasar penentuan kelulusan. Baca lebih lanjut

Dilatih 52 Jam, Guru Tak Boleh Banyak Ceramah

Kebijakan Kemendikbud Jelang Pelatihan Guru untuk Kurikulum Baru

JAKARTA – Pelatihan guru untuk persiapan penerapan kurikulum baru 2013 terus dikebut. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan rambu-rambu pelaksanaan pelatihan. Diantaranya pelatihan tidak boleh banyak berceramah.Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP-PMP) Kemendikbud Syawal Gultom menuturkan, persiapan pelatihan guru sudah matang. “Data-data peserta sudah beres semua, sudah disebar ke daerah. Nanti tinggal verifikasi akhir dan penetapan,” katanya, Kamis (28/2).

Syawal menjelaskan, pelatihan dimulai dengan penataran instruktur nasional. Posisi struktur nasional ini sepenuhnya diisi oleh para dosen dari kampus Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

Ditegaskannya, seluruh kursi instruktur nasional ini diisi dosen karena berdasarkan alasan kemampuan. Dengan menaruh dosen di posisi ini, pelatihan bisa berjalan cepat. Rencananya, pelatihan para instruktur nasional ini akan berjalan pada April nanti.

Tahapan selanjutnya adalah pelatihan untuk jenjang guru inti. Posisi guru inti diisi oleh guru-guru  berprestasi, baik nasional maupun internasional.

Syawal mengatakan, pelatihan guru inti ini akan digawangi oleh para instruktur nasional yang telah dilatih lebih dulu. Diperkirakan para guru inti akan dilatih pada Mei nanti. Baca lebih lanjut

Ini Pertanda Anda Guru yang Hebat

JAKARTA – Menilai kehebatan seorang guru bisa dilakukan melalui faktor internal dan eksternal. Secara internal, pendidikan guru yang mumpuni bisa menjadi acuan kapabilitas. Namun, output dari para siswa tentunya tidak bisa diabaikan. Prestasi dan moral luhur para siswa juga bisa menjadi ukuran keberhasilan seorang guru.Lantas apa saja faktor yang menjadi ukuran kehebatan atau keberhasilan seorang guru? Dr Marvin Thompson, Kepala SMA John McDonogh di New Orleans, Amerika Serikat, memberikan bocorannya. Thompson merupakan menjadi bintang serial dokumenter di saluran TV OWN bertajuk “Blackboard Wars”.  Berikut empat tanda guru yang hebat seperti dikutip dari Huffington Post, Selasa (19/2/2013).

1. Di kelas, para siswa berbicara lebih banyak ketimbang gurunya.

“Pada masa kini, proses belajar di kelas harus berbasis pertanyaan, bukan pengarahan dari guru. Guru yang baik akan memberikan ‘panggung’ kepada siswanya untuk menyelidiki, menanyakan, dan menciptakan lingkungan belajar yang menarik. Sebuah tanda yang positif jika di kelas ada diskusi yang penuh makna dan mencakup semua siswa,” jelas Thompson.

2. Sang guru berbagi ide dengan guru lainnya.

“Berbagi ide sebenarnya membantu guru mengasah keterampilan dan mendapat masukan mengenai praktik belajar terbaik dari guru lain. Sama seperti para dokter yang saling berkonsultasi mengenai pasiennya, para guru juga harus melakukan dialog satu sama lain,” ujar Thompson. Baca lebih lanjut

Kurikulum 2013 Diperuntukan Sekolah Berakreditasi A dan B

JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Mohammad Nuh mengklaim telah mendapat restu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjalankan kurikulum 2013. Sehingga pelaksanaan kurikulum itu bisa langsung disosialisasikan implementasinya.

Nuh mengatakan restu SBY dia peroleh setelah melalui sidang kabinet paripurna, Senin (18/02). Saat itu Nuh mengaku telah diberi lampu hijau oleh Presiden untuk mensosialisasikan kurikulum 2013.

�Bapak Presiden menyampaikan yang harus segera dilakukan adalah sosialisasi kurikulum supaya dilaksanakan secara masif. Artinya, secara substansi beliau sudah bisa memahami bahwa kurikulum 2013 ini penting,� kata Nuh mengulang ucapan Presiden SBY, kepada media di Kemdikbud, Jakarta, Selasa (19/02).

Mendikbud mengatakan, implementasi kurikulum 2013 diterapkan ke sekolah-sekolah yang siap melaksanakannya. Adapun ketentuan kesiapan sekolah diukur dengan mempertimbangkan sejumlah faktor. Pertama, kesiapan dari sisi kelengkapan sekolah. Baca lebih lanjut