• KALIMAT RENUNGAN

    ikon4

    "Di akhir zaman nanti banyak wabah penyakit yang melanda manusia di dunia,hanya umatku yang terhindar karena mereka memelihara wudhu nya"

    ( HR Thabrani)

    Jauh hari sebelum WHO mengkampanyekan ihwal cuci tangan umat islam sudah diajari Nabi sejak 14 abad yang lampau.

    " Jika salah seorang dari kalian terbangun dari tidurnya,janganlah dia memasukan tangannya ke bejana air sebelum membasuhnya tiga kali,karena dia tidak tahu dimana tangannya bermalam" (HR Muslim)

  • Kategori

  • Arsip

    • 404.069 Hits
  • Alat Penerjemah


    google translate
  • BLOGROLL

  • Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.

AKHIRNYA KURIKULUM 2013 DIHENTIKAN

Kurikulum 2013Teka-teki tentang implementasi kurikulum 2013 akhirnya terjawab sudah setelah mendikbud Pak Anis Baswedan menerbitkan surat edaran Nomor : 179342/MPK/KR/2014 tertanggal 5 Desember 2014,yang ditujukan kepada seluruh kepala sekolah di seluruh Indonesia,yang “cuplikan” isinya sbb.:

“Maka dengan memperhatikan rekomendasi tim evaluasi implementasi kurikulum, serta diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan, saya memutuskan untuk:

  1. Menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang baru menerapkan satu semester, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2014/2015. Sekolah-sekolah ini supaya kembali menggunakan Kurikulum 2006. Bagi Ibu/Bapak kepala sekolah yang sekolahnya termasuk kategori ini, mohon persiapkan sekolah untuk kembali menggunakan Kurikulum 2006 mulai semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015. Harap diingat, bahwa berbagai konsep yang ditegaskan kembali di Kurikulum 2013 sebenarnya telah diakomodasi dalam Kurikulum 2006, semisal penilaian otentik, pembelajaran tematik terpadu, dll. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi guru-guru di sekolah untuk tidak mengembangkan metode pembelajaran di kelas. Kreatifitas dan keberanian guru untuk berinovasi dan keluar dari praktik-pratik lawas adalah kunci bagi pergerakan pendidikan Indonesia.

Baca lebih lanjut

AKANKAH KURIKULUM 2013 BERUBAH KEMBALI ?

PusingMemperhatikan Implementasi Kurikulum 2013 di sekolah ternyata sangat beragam.Ada sekolah yang sudah mampu melaksanakannya dengan baik,ada juga sekolah yang ternyata masih “status quo”,artinya “gong” kurikulum 2013 nya sudah “membahana” tetapi implementasinya belum berbuat apa-apa karena “minimnya” ilmu tentang kurikulum 2013 yang masih belum “tersosialisasikan secara efektif”.Ini terjadi di lapangan,bukan saja di sekolah negeri yang sudah menyandang predikat “terakreditasi A”,terlebih lagi di sekolah swasta yang guru-gurunya minim “pelatihan” dan tidak memiliki guru yang berstatus :IN (Instruktur Nasional).

Kalau kita perhatikan,betapa reportnya sekolah yang harus melakukan “banyak hal”.Misalnya;sekolah harus merubah Dokumen KTSP menjadi KTSP berbasis Kurikulum 2013,Guru Kelas VIII mata pelajaran Bahasa Indonesia, matematika, PPKN, IPA,IPS harus melakukan “Matrikulasi” KD (Untuk sekolah yang tahun 2013 belum melaksanakan Kurikulum 2013),mereka itu jangankan sudah melakukan Matrikulasi materi ajar,melaksanakan “penilaian pembelajaran” saja mereka masih “abu-abu”.Terlebih penilaian sikap yang membutuhkan instrumen untuk obervasi,penilaian diri,penilaian antar teman,dan jurnal yang jumlahnya relatif banyak : “REPORT” itu ungkapan yang dilontarkan teman-teman guru di lapangan.Belum lagi lahirnya aturan-aturan (“permendikbud produk 2014″) yang belum disosialisasikan seakan-akan mengaburkan guru karena mereka bertanya :”Permen yang mana sih yang dipakai ?” “Apakah permendibud no sekian tahun 2014 ” sudah berlaku ?’ dsb.dsb. Baca lebih lanjut

Begini Cara Guru Sekolah Standar Internasional Dicetak

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Universitas Negeri Medan menyiapkan lulusan yang akan menjadi tenaga pengajar di sekolah bertaraf internasional baik dalam maupun luar negeri. Pembantu Rektor II Universitas Negeri Medan (Unimed) Drs Chairul Azmi MPd di Medan, Rabu (13/7), mengatakan, selaku lembaga penghasil tenaga guru yang profesional, pihaknya merasa bertanggung jawab untuk melahirkan tenaga pengajar yang berkualitas.

“Tenaga pengajar yang dihasilkan tersebut bukan hanya mampu mengajar pada sekolah umum, namun juga bisa mengajar pada Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Ini juga sebagai upaya kita untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing global,” katanya. Baca lebih lanjut

Home Scholling, Alternatif Menghindari Bullying di Sekolah

Jakarta – Belakangan ini mulai banyak bermunculan sekolah-sekolah yang menawarkan alternatif pendekatan dan metodologi pengajaran link and mach yang cenderung praktis. Bahkan konon lebih efektif mengelaborasi esensi pendidikan dengan aplikasi skill peserta didik.

Program pendidikan tersebut sering kita kenal dengan istilah home schooling. Hampir di seluruh dunia terdapat kurang lebih 6 juta home schooling yang tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satunya yang diprakarsai Praktisi Pendidikan, Seto Mulyadi, atau yang akrab dikenal Home Scholling Kak Seto (HSKS).

Bagi kalangan praktisi pendidikan sendiri, substansi pendidikan home schooling secara simplistis inheren dengan SMP terbuka, SMA terbuka, Universitas terbuka atau yang sekarang sedang trend adalah e-learning Baca lebih lanjut

Kemendiknas Akan Ganti Buku Cetak dengan Komputer Tablet

Jakarta – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan mengembangkan komputer tablet yang berisi materi pelajaran. Komputer tablet ini nantinya akan menggantikan buku cetak pelajaran yang selama ini digunakan oleh siswa sekolah.

“Komputer tablet ini akan digunakan sebagai bagian utama dalam sistem pelajaran,” ujar Mendiknas M Nuh di kantor Kemendiknas, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (2/5/2011).

Nuh mengatakan buku yang berbentuk cetak hanya akan menjadi penunjang komputer tablet tersebut. Sehingga para siswa tidak perlu lagi membawa buku yang banyak dan berat ke sekolah.

“Itu yang membuat mereka kecapekan,” ungkapnya.

Kemendiknas dalam hal ini bekerjasama dengan Microsoft Indonesia dan Intel Indonesia. Sayangnya Nuh tidak menjelaskan kapan komputer tablet ini mulai diluncurkan. Nuh juga tidak sempat menjelaskan mengenai komputer tablet ini apakah akan dibagikan kepada setiap siswa atau mereka harus membeli.

Sementara itu Direktur Utama Microsoft Indonesia Sutanto Hartono mengatakan kerjasama tersebut bertujuan untuk meningkatkan metode pengajaran para guru. Dengan program ini diharapkan guru dan tenaga pengajar akan siap menggunakan metode belajar mengajar abad ke 21.

“Selain itu juga dapat meningkatkan performa dalam hal e-learning,” jelas Sutanto. Baca lebih lanjut